Anak perempuan nan manis berusia 11 tahun menerima pisau khas Filipina, Balisong, pada hari ulang tahunnya. Ia mengeluarkan sumpah serapah semudah mengucapkan selamat pagi kepada orang tuanya. Dengan kemampuannya menggunakan senjata, anak ini membantai puluhan kriminal dengan brutal namun enteng.
Ayahnya tidak kalah aneh. Ia mengajarkan jenis-jenis senjata api kepada anaknya bagaikan mengajarkan hitungan dasar. Karena semua kesintingan ini, pengkritik film ternama Roger Ebert sama sekali tidak simpati pada film ini dan memberikan skor buruk.
Meski begitu, percaya atau tidak, saya puas dengan film komedi action ini. Puas sekali sampai-sampai hampir merasa bersalah. Apa yang membuat Kick Ass menjadi sebuah guilty pleasure?
Kick Ass ini diadaptasi dari sebuah buku komik karya Mark Millar dan John Romita Jr dengan judul yang sama . Kick Ass berkisah tentang bagaimana seorangsuper hero lahir.
The Incredible Hulk menjadi monster hijau karena eksperimen kimia. Superman menjadi tokoh pahlawan kuat kebanggaan Amerika Serikat karena ia lahir di planet Krypton. Tokoh utama Kick Ass, Dave Lizewski, adalah seorang remaja pencinta komik super hero yang coba-coba menjadi pahlawan penyelamat. Kick Ass (Aaron Johnson), yang juga merupakan nama karakter pahlawan ini, pun tidak kreatif dan terkesan meniru “pendahulunya” Spiderman.
Parahnya lagi, Kick Ass sama sekali tidak memiliki kekuatan khusus dan kerap mudah ditaklukan para musuhnya. Di satu kejadian, ia berusaha menyelamatkan seorang laki-laki dari amukan tiga preman. Dengan ilmu bela diri yang terbatas, Kick Ass menghentikan pertikaian ini meski pada akhirnya ia pun turut babak belur. Lewat YouTube, aksi heroik Kick Ass ini terekspos ke publik. Pemberitaan media menginspirasi dua super hero baru — Hit Girl (Chloe Moretz) dan Big Daddy (Nicholas Cage) — untuk buka-bukaan beraksi.
Kick Ass memiliki aksen Amerika Serikat yang sempurna. Padahal Aaron Johnson berkebangsaan Inggris. Ini merupakan bakat yang cukup mengesankan mengingat tidak banyak aktor Inggris yang bisa melafalkan aksen Amerika secara tepat. Chloe Moretz yang memerankan Hit Girl pun menunjukkan kemampuan akting yang luar biasa untuk usianya. Menurut saya, dialah bintang utama dari film ini!
Jika Anda suka dengan Kill Bill I karya Quentin Tarantino atau Wanted karya Timur Bekmambetov, Anda akan menyukai film ini. Posternya mungkin berwarna-warni dan dipenuhi dengan anak-anak muda. Jangan terkecoh. Film ini tidak cocok bagi anak-anak di bawah umur.
Seperti film-film Tarantino, sutradara Matthew Vaughn tidak ragu menggunakan darah yang muncrat ke mana-mana. Aksi slow motion-nya benar-benar mengingatkan pada adegan tembak menembak Angelina Jolie dan James McAvoy dalam Wanted – sangat seru!
Gaya suntingan Kick Ass cepat, padat dan efisien. Dialognya pun cerdas diselingi dengan sejumlah humor kasar dan tidak senonoh seperti pada film-film Vaughn sebelumnya dengan Guy Ritchie – Lock Stock and Two Smoking Barrels dan Snatch.
Kombinasi dialog yang singkat, padat, jelas, ditambah dengan naskah cerdas dan lucu membuat Kick Ass film yang sangat mudah dinikmati. Karakter Hit Girl dan Kick Ass pun pada dasarnya simpatik. Tetapi yang paling membuat film ini berkesan dan menyenangkan adalah bagaimana seorang anak perempuan 11 tahun dan anak lelaki 18 tahun bisa mengalahkan gerombolan mafia paling mengerikan di New York –seperti menonton Persija mengalahkan Brazil dalam pertandingan bola.
Kick Ass surely kicks ass!
Leave a Reply