Splice

“Apa jadinya jika manusia dan binatang memiliki seorang anak?”

Anda bisa melihat imajinasi ini menjadi nyata dalam film terbaru karya Vincenzo Natali dan Guillermo Del Toro – Splice. Penggandaan makhluk hidup atau kloning telah menjadi ide/konsep yang kontroversial sejak muncul pada akhir abad 19. Namun rasa ingin tahu manusia pada dasarnya tidak berbatas. Nah,Splice ini mengisahkan tentang dua ilmuwan muda, Clive (Adrian Brody) dan Elsa (Sarah Polley) yang mengawinkan DNA sejumlah binatang, menghasilkan makhluk hidup baru. Walau “karya” mereka ini mengagumkan bagi publik, kedua ilmuwan ini kurang puas. Dengan tidak mengindahkan moral dan etika, mereka mencoba mengawinkan DNA manusia dengan hewan – jadilah Dren – tokoh alien bertubuh dan berwajah manusia, namun berkaki binatang dan berekor. Aneh namun mengagumkan; seksi sekaligus menyeramkan. Setelah lama tidak tampil di layar lebar, aktor penerima piala Oscar, Adrian Brody, bertemu kangen dengan para fans dalam film Sci-Fi horor ini. Wajah Brody yang sendu cenderung lancip; dan jarak mata aktris Kanada Sarah Polley yang  agak berjauhan, semakin mendukung keanehan film ini.

Film berbudget rendah ini hanya diperankan kurang dari sepuluh aktor dengan pengambilan gambar setidaknya di tiga lokasi di Toronto dan Hamiton, Kanada. Namun fitur yang paling mencolok dari film ini tentunya adalah teknologi grafis yang menghasilkan sejumlah makhluk aneh yang terlihat bagaikan sungguhan! Saat menonton, saya sempat bertanya pada diri sendiri, apakah Dren ini murni hasil komputer grafis atau diperankan oleh seorang aktris. Dren hanya memiliki tiga jari, berkaki hewan, berkepala botak dengan mata besar alien. Hebatnya, dalam menghasilkan efek ini, Natali hanya menggunakan perangkat lunak seadanya yang bisa dibeli di toko komputer serta teknologi sederhana. “Kami tidak punya dan tidak perlu bugdet seperti James Cameron (Avatar),” katanya.  Nah, “Perkawinan” antara aktris Perancis Delphine Chaneac dengan CGI (Computer-Generated Imagery) ini menghasilkan Dren yang mengubek-ubek emosi penonton – dari rasa sayang, ngeri, hingga sedih – semua campur aduk.

Sutradara sekaligus penulis dari film ini Vincenzo Natali terinspirasi dari eksperimen ilmiah sungguhan. Masih ingatkah Anda pada seekor tikus berpunggung telinga manusia pada 1997? Meskipun Tikus Vacanti ini bukan hasil perkawinan antara gen manusia dengan hewan, eksperimen ini cukup untuk membuat Natali merealisasikan imajinasi liarnya dalam Splice. Jika Anda tertarik menonton ini, siap-siap melihat potongan adegan hubungan seksual tidak konvensional antara Dren dan manusia. Sejumlah adegan juga memperlihatkan Dren dalam keadaan “polos” jadi anak-anak tentunya tidak direkomendasikan menonton film ini.

Semakin maju jaman, semakin pandai dan canggih kemampuan manusia. Tak terhitung banyaknya jumlah karya manusia yang mempermudah kehidupan di dunia. Dari transportasi, komunikasi, kebutuhan medis dan banyak lagi. Manusia bahkan telah menemukan formula untuk menggandakan makhluk hidup. Pertanyaan: haruskah kita berhenti di sini atau lanjutkan gunakan pengetahuan untuk menciptakan makhluk/manusia baru? Jawablah pertanyaan ini setelah Anda saksikan Splice!

Durasi: 104 menit | R-Rating | Sutradara & Penulis: Vincenzo Natali 


%d bloggers like this: