Masalah + Kepentingan = Hampa Solusi?

Semua masalah di dunia sebenarnya punya solusi. Permasalahannya sekarang apakah kita mau menggunakan solusi-solusi itu untuk memecahkan masalah. Biasanya solusi tidak jadi terpakai karena terbentur kepentingan.  Kalau tidak sesuai dengan kepentingan, solusi pun akhirnya tidak jalan.

Masalah: Jakarta macet. Solusi: Kurangi jumlah mobil di Ibukota dan bangun sistem transportasi massal yang aman, nyaman dan terjangkau . . . (silakan tambahkan solusi Anda).

Masalah: Jakarta banjir. Solusi: benahi saluran drainase. Batasi pembangunan berlebihan. Tambah ruang terbuka hijau . . . (silakan tambahkan solusi Anda)

Masalah: korupsi di Tanah Air. Solusi: perkuat lembaga anti korupsi. Perkuat penegakan hukum seadil-adilnya. Rekrut politisi bersih dan kompeten . . . (silakan tambahkan solusi Anda).

Masalah: kekurangan tenaga kerja ahli dan kompeten. Solusi: tambahkan pelatihan, rekrut dan rawat “bibit” baik yang berpotensi . . . (silakan tambahkan solusi Anda).

Itu tadi sekedar ilustrasi segelintir contoh masalah dan solusi Jakarta dan Indonesia. Meski sudah ada solusinya, permasalahan di atas masih saja berlanjut.

Ketika masalah dihadapkan kepentingan, solusi semakin jauh?

Masalah + Kepentingan = No Solution?

Apakah selalu demikian formulanya?

%d bloggers like this: