Tentang Eurydice.

Pernah mencintai, namun ujungnya berpisah

Perpisahan yang selalu terasa abu-abu, Muram.

Lebih baik pernah mencinta atau tidak sama sekali?

Lebih baik mengingat atau melupakan?

Melupakan untuk ingat?

Atau mengingat untuk lupa?

Ketika bicara cinta dan perpisahan,

kenangan indah bagai buah terlarang di Taman Eden.

Satu gigitan yang membuang manusia dari Nirwana selamanya

Rasa yang sesaat manis, namun menyakitkan.

Mencintai sesungguhnya adalah membiarkan ia yang kita cinta

menjadi atau merasakan sesuatu sesempurna mungkin.

Mencinta yang sesungguhnya kadang berarti

melepaskannya pergi.

Eurydice Poster.jpg

Eurydice adalah sebuah lakon Bahasa Inggris persembahan Jakarta Players tentang cinta, kehilangan, dan keinginan untuk melupakan namun juga untuk merengkuh kembali memori indah yang pernah lewat dalam hidup kita. Lakon Eurydice adalah adaptasi modern dari mitologi Yunani Orpheus dan Eurydice.

Eurydice meninggal pada hari pernikahannya dengan Orpheus. Orpheus berusaha untuk turun ke “alam selanjutnya” untuk kembali bersatu dengan Eurydice.

“Sebuah meditasi tentang kondisi manusia. Lembut, kaya dan menyentuh” – Now Toronto, 2015

“Devastatingly lovely.” – The New York Times, 2006

%d bloggers like this: